Main Article Content

Abstract

Hasil survey kerusakan bangunan pasca gempa bumi Sumatera Barat beberapa tahun yang lalu menunjukkan bahwa komponen bangunan yang paling banyak mengalami kerusakan adalah bagian non-struktur, yaitu dinding berbahan batu bata. Salah satu penyebabnya adalah mutu batu bata yang rendah. Hal ini mendorong pemerintah melakukan sosialisasi membangun rumah yang lebih aman terhadap gempa, yang berisikan metode pelaksanaan dan penggunaan bahan yang memenuhi standar.Penelitian mengambil sampel batu bata yang berasal dari rumah masyarakat yang sedang membangun di 5 kecamatan (Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuak Toboh Gadang, Enam Lingkung dan Nan Sabaris) kabupaten Padang Pariaman. Terhadap sampel tersebut dilakukan pengujian densitas, warna, tekstur dan bentuk, dimensi, penyerapan air dan kuat tekan.Hasil penelitian menunjukkan rerata kuat tekan sebesar 13,35 kg/cm2, nilai ini tidak memenuhi persyaratan pokok membangun rumah aman gempa (≥ 30 kg/cm2). Penyerapan air rata-rata memenuhi persyaratan yaitu 17, 72% (< 20%). Sifat tampak sebagian besar tidak memenuhi persyaratan, sedangkan nilai densitasnya hanya 10% yang memenuhi persyaratan. Sebanyak 70% sampel memenuhi persyaratan ukuran panjang dan 60% memenuhi persyaratan ukuran lebar batu bata, tetapi seluruh sampel tidak memenuhi persyaratan ketebalan dengan penyimpangan 10 - 17 mm.

Keywords

batu bata sifat fisis dan mekanis

Article Details

How to Cite
Andayono, T. (2017). KUALITAS BATU BATA PASCA SOSIALISASI PERSYARATAN POKOK MEMBANGUN RUMAH LEBIH AMAN GEMPA. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 17(1), 81-88. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/invotek.v17i1.28

References

  1. [1] ASTM C 67-03, “Standard Test Methods for Sampling and Testing Brick and Structural Clay Tile”, USA, 2003
  2. [2] Bambang. H., Totoh. A., Eka. J., “Brick Characteristic in West Sumatera, Journal UNESCO-IPRED-RIHS International, pp 110-120, July, 2011
  3. [3] Oscar Fithrah Nur, “Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Batu Bata Berdasarkan Sumber Lokasi dan Posisi Batu Bata Dalam Proses Pembakaran”, Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 4 No. 2, 2008.
  4. [4] SNI, “Mutu dan Cara Uji Batu Merah Pejal”, SNI 15-2094-2000.
  5. [5] SNI 03-4164-1996, “Metoda Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium”, Balitbang Kimpraswil, Bandung, 2002
  6. [6] Somayaji, Shan, “Civil Enggineering Materials 2nd.ed”., California Polytechnic State University, San Luis Obisco, 2001
  7. [7] Totoh Andayono, “Laporan Penelitian Mutu Bata”, The Project On Building Administration and Enforcement Capacity Development for Seismic Resilience Phase II, JICA-Kementerian PU, 2012
  8. [8] Totoh. A., dan Eka. J., “Pemahaman Masyarakat Tentang Bangunan yang Aman Terhadap Gempa dan Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Padang Pariaman”, Prosiding Konvensi Nasional Aptekindo VII, hal 1143-1152, Bandung, 2014