Main Article Content

Abstract

PDS adalah kegiatan Revitalisasi LPTK yang mengharuskan dosen mengalami langsung bagaimana menjadi guru. SMKN 5 Padang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan bidang teknologi yang memiliki bidang keahlian teknologi Teknik Instlasi Tenaga Listrik, tujuan programĀ  keahlian ini adalah menghasilkan lulusan yang berkompeten secara teoritis dan praktis dalam bidang Instalasi Tenaga Listrik. Untuk mencapai hal tersebut proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik tidak bisa dilakukan hanya dengan model pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab untuk penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan siswa melaksanakan praktikum berdasarkan gambar dan petunjuk yang diberikan oleh guru selama penyampaian materi pembelajaran. Untuk itu dilakukan penelitian tindakan kelas (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi psikomotor siswa dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik di kelas XI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada ranah psikomotor siklus 1 telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar dengan model pembelajaran yang sebelumnya. Kemudian peningkatan hasil belajar siswa semakin membaik pada siklus 2 setelah dilakukan beberapa penyempurnaan dalam pelaksanaanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kompetensi psikomotor siswa pada proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik.

Keywords

Project Based Learning PTK Instalasi Motor Listrik SMK

Article Details

How to Cite
Eliza, F., Suriyadi, S., & Yanto, D. (2019). Peningkatan Kompetensi Psikomotor Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di SMKN 5 Padang. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 19(2), 57-66. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/invotek.v19i2.427

References

  1. [1] Anas Zulfikri (2004). Menciptakan Keunggulan Layanan Terhadap Siswa Dalam Upaya Membangun Karakter Per Individu Siswa (Modul Workshop Kurikulum), Jakarta: Puskur Balitbang Dediknas.
  2. [2] Depdiknas (2004). Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Ditjen Dikti.
  3. [3] Depdiknas (2008). Pengembangan dan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Ditjen Managemen Dikdasmen, Dit PSMK.
  4. [4] Depdiknas (2008). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Ditjen Managemen Dikdasmen, Dit PSMK.
  5. [5] Kemdikbud (2012). Bahan Ajar Diklat Asistensi dan Bimbingan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : P4TK BBL.
  6. [6] Mohammad Asrori (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Wacana Prima.
  7. [7] Nasution (1992). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
  8. [8] Woodworth dan Marquis (1951). Psychology. New York : Henry Hold Company.
  9. [9] Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: kencana Prenada media group
  10. [10] Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
  11. [11] Ridwan A. Sani & Sudiran (2012). Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Cita Pustaka.
  12. [12] Ahmad Sudrajat. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Online. http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-psikomotor.pdf
  13. [13] Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta : Gramedia.
  14. [14] Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian.Jakarta: PT RINEKA CIPTA