Main Article Content

Abstract

Penggunaan media yang tepat dapat menjadi salah satu solusi dalam melengkapi strategi pembelajaran yang tepat, salah satu media yang cocok dalam era digitalisasi saat ini adalah modul e-learning, modul E-learning yang merupakan sumber belajar yang kekinian sesuai dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah untuk mengembangkan modul e-learning berbasis LMS sebagai media interaktif pada mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital. Model pengembangan yang digunakan adalah pengembangan model 4-D (Four D Models), yang terdiri dari define, design, development dan disseminate. Sampel penelitian ini adalah 3 orang validator desain dan 3 orang validator materi. Sedangkan uji praktikalitas yaitu 3 orang guru dan 30 orang siswa SMKN 1 Lubuksikaping pada mata diklat Simulasi dan Komunikasi Digital Kelas X DPIB dan Untuk uji validitas dan praktikalitas menggunakan angket. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa uji modul e-learning terbukti valid dan praktis untuk digunakan pada pembelajaran simulasi dan komunikasi digital, sehingga dapat. Disimpulkan bahwa modul e-learning ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada pembelajaran simulasi dan komunikasi digital.

Article Details

How to Cite
Yetti, W., & Ahyanuardi, A. (2020). Pengembangan Modul E-Learning Berbasis LMS Sebagai Media Interaktif Pada Pelajaran Simulasi Dan Komukasi Digital. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 20(3), 81-88. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/invotek.v20i3.839

References

  1. [1] J. Lee, H. Kao, and S. Yang, “Service innovation and smart analytics for Industry 4 . 0 and big data environment,” Procedia CIRP, vol. 16, pp. 3–8, 2014, doi: 10.1016/j.procir.2014.02.001.
  2. [2] M. Hermann, T. Pentek, and B. Otto, “Design principles for industrie 4.0 scenarios,” Proc. Annu. Hawaii Int. Conf. Syst. Sci., vol. 2016-March, pp. 3928–3937, 2016, doi: 10.1109/HICSS.2016.488.
  3. [3] M. A. Ghufron, “Revolusi industri 4.0: Tantangan, Peluang dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan,” Semin. Nas. dan Disk. Panel Multidisiplin Has. Penelit. dan Pengabdi. Kpd. Masy., pp. 332–337, 2018.
  4. [4] R. Heinich, “Revolusi industri 4.0: Tantangan, Peluang dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan,” in Seminar Nasional Dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2005, pp. 332–337.
  5. [5] B. Trilling and C. Fadel, 21st-Century Skills: Learning for Life in Our Times. US: Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2009.
  6. [6] D. Retnosari and M. R. Wathani, “Sistem Informasi E-Learning Untuk Pengembangan,” vol. 18, no. 2, pp. 191–200.
  7. [7] D. Puyada, G. Ganefri, A. Ambiyar, R. E. Wulansari, and B. H. Hayadi, “Effectiveness of Interactive Instructional Media on Electrical Circuits,” Int. J. Eng. Technol., vol. 7, pp. 220–223, 2018.
  8. [8] M. Wardaszko and B. Podgórski, “Mobile Learning Game Effectiveness in Cognitive Learning by Adults: A Comparative Study,” Simul. Gaming, vol. 48, no. 4, pp. 435–454, 2017, doi: 10.1177/1046878117704350.
  9. [9] D. Pernanda, M. A. Zaus, R. E. Wulansari, and S. Islami, “Effectiveness of instructional media based on interactive cd learning on basic network at vocational high school : improving student cognitive ability Effectiveness of instructional media based on interactive cd learning on basic network at vocational hig,” Int. Conf. Educ. Soc. Sci. Technol., no. February, 2018, doi: 10.24036/XXXXX.
  10. [10] S. Erol, A. Jäger, P. Hold, K. Ott, and W. Sihn, “Tangible Industry 4 . 0 : a scenario-based approach to learning for the future of production,” Procedia CIRP, vol. 54, pp. 13–18, 2016, doi: 10.1016/j.procir.2016.03.162.
  11. [11] A. S. Helianak and H. D. Surjono, “engembangan E-Learning Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Sma Negeri 3 Kupang,” J. Inov. Teknol. Pendidik., vol. 1, no. 1, pp. 1–14, 2014.
  12. [12] H. Pratama, “Pengembangan pembelajaran e-learning berbasis moodle pada materi pedosfer kelas X Sekolah Menengah Atas,” UNM, 2011.
  13. [13] I. Wijaya and A. H. Lubis, “perancangan dan pembuatan elearning berbasis moodle pada mata pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi ( Kkpi ).,” vol. 5, no. 1, pp. 61–70, 2018.
  14. [14] P. A., Sains dan Teknologi (G. P. Utama (ed.9). 2009.
  15. [15] K. Winatha and Redy, “Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Proyek Matematika,” vol. 4, no. 2, pp. 57–63, 2018.
  16. [16] S. Thiagarajan, D. S. Semmel, and M. I. Semmel, Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota., 1974.
  17. [17] U. Usmeldi, “Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Riset dengan Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik,” J. Penelit. Pengemb. Pendidik. Fis., vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2016, doi: 10.21009/1.02101.
  18. [18] Z. C. A. Dalu and M. Rohman, “Pengembangan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital bagi Siswa SMK,” Jupiter, vol. 04, no. 1, pp. 25–33, 2019.
  19. [19] Z. Zyainuri and E. Marpanaji, “Penerapan e-learning moodle untuk pembelajran siswa yang melaksanakan prakerin,” J. Pendidik. Vokasi, vol. 2, no. 3, pp. 410–426, 2013.
  20. [20] M. Fausih and D. T, “Media Modul Elektronik di Sekolah Menengah Kejuruan.,” J. UNESA, vol. 01, no. 01, pp. 1–9, 2015.
  21. [21] A. S. Helianak and H. D. Surjono, “Pengembangan E-Learning Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Sma Negeri 3 Kupang,” J. Inov. Teknol. Pendidik., vol. 1, no. 1, pp. 1–14, 2014.
  22. [22] W. W. Lestari, “Pengembangan E-Learning Dengan Schoology Sebagai Suplemen Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Gravitasi Newton,” Universitas Negeri Lampung, 2016.